Beranda

Rencana Terbit

Layanan

Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Kabupaten Banyuasin tersedia pada pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB

Sistem Call Center dan Chat Statistik (SICANTIK): 082211166870

Pengaduan, kritik, dan saran: https://s.bps.go.id/pengaduan1607

Neraca Perdagangan Mengalami Surplus sebesar US$ 2.665,54 juta di Desember 2020

Tanggal Rilis	:	15 Januari 2021
Ukuran File	:	3.07 MB

Abstraksi

Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan Desember 2020 sebesar US$ 390,46 juta, naik 28,36 persen dibandingkan dengan ekspor November 2020 yang sebesar US$ 304,19 juta. Ekspor pada bulan Desember 2020 sebagian besar ditujukan ke negara Tiongkok sebesar US$ 136,42 juta (34,94 persen), India sebesar US$ 36,29 juta (9,29 persen) dan Amerika Serikat sebesar US$ 34,98 juta (8,96 persen).

Lima komoditas utama ekspor dari Provinsi Sumatera Selatan yang terbesar pada bulan Desember 2020 adalah karet senilai US$ 126,07 juta (32,29 persen); bubur kayu/pulp senilai US$ 109,10 juta (27,94 persen); batubara senilai US$ 67,97 juta (17,41 persen); minyak kelapa sawit dan fraksinya US$ 32,69 juta (8,37 persen); dan pupuk urea US$ 9,28 juta (2,38 persen);

Ekspor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Desember 2020 sebesar US$ 3.604,24 juta, turun 11,21 persen dibanding nilai ekspor periode Januari - Desember 2019 yang sebesar US$ 4.059,35 juta.

Nilai impor Sumatera Selatan Desember 2020 sebesar US$ 90,75 juta atau turun sebesar 63,22 persen jika dibandingkan impor bulan November 2020 yang sebesar US$ 246,74 juta. Sebagian besar impor bulan Desember berasal dari negara Tiongkok sebesar US$ 63,86 juta (70,37 persen), Vietnam US$ 4,37 juta (4,82 persen) dan Singapura sebesar US$ 3,17 juta (3,49 persen).

Impor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Desember 2020 sebesar US$ 938,70 juta, naik sebesar 83,46 persen dibanding nilai impor periode Januari – Desember 2019 yang sebesar US$ 511,66 juta.

Jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar pada Desember 2020 adalah mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 28,93 (31,88 persen), mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 21,27 juta (23,50 persen), serta pupuk sebesar US$ 12,31 juta (13,56 persen).