Beranda

Rencana Terbit

Layanan

Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Kabupaten Banyuasin tersedia pada pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB

Sistem Call Center dan Chat Statistik (SICANTIK): 082211166870

Pengaduan, kritik, dan saran: https://s.bps.go.id/pengaduan1607

Neraca Perdagangan Mengalami Surplus sebesar US$ 268,33 juta di Oktober 2020

Tanggal Rilis	:	16 November 2020
Ukuran File	:	3.17 MB

Abstraksi

Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan Oktober 2020 sebesar US$ 332,57 juta, naik 15,96 persen dibandingkan dengan ekspor September 2020 yang sebesar US$ 286,80 juta. Ekspor pada bulan Oktober 2020 sebagian besar ditujukan ke negara Tiongkok sebesar US$ 120,26 juta (36,16 persen), India sebesar US$ 27,32 juta (8,21 persen) dan Malaysia sebesar US$ 24,64 juta (7,41 persen).

Lima komoditas utama ekspor dari Provinsi Sumatera Selatan yang terbesar pada bulan Oktober 2020 adalah karet senilai US$ 124,19 juta (37,34 persen); bubur kayu/pulp senilai US$ 105,42 juta (31,69 persen); batubara senilai US$ 41,69 juta (12,53 persen); minyak kelapa sawit dan fraksinya US$ 11,75 juta (3,53 persen), dan migas US$ 9,81 (2,94 persen).

Ekspor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Oktober 2020 sebesar US$ 2.909,59 juta, turun 14,31 persen dibanding nilai ekspor periode Januari - Oktober 2019 yang sebesar US$ 3.395,48 juta.

Nilai impor Sumatera Selatan Oktober 2020 sebesar US$ 64,24 juta atau turun sebesar 28,66 persen jika dibandingkan impor bulan September 2020 yang sebesar US$ 90,05 juta. Sebagian besar impor bulan Oktober berasal dari negara Tiongkok sebesar US$ 45,32 juta (70,55 persen), Vietnam US$ 4,96 juta (7,72 persen) dan Malaysia sebesar US$ 2,13 juta (3,31 persen).

Impor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Oktober 2020 sebesar US$ 601,21 juta, naik sebesar 46,15 persen dibanding nilai impor periode Januari – Oktober 2019 yang sebesar US$ 411,37 juta.

Jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar pada Oktober 2020 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 41,55 juta (64,68 persen), pupuk sebesar US$ 7,83 (12,19 persen), serta lokomotif dan peralatan kereta api US$ 2,72 juta (4,23 persen).